![]() |
A Catholic National Plus School, located at Lippo Karawaci, Tangerang is looking for immediate start, qualified teacher assistance - Kindergarten classes with the following reuqirements.
- Female age max 35 years old
- Min D3 Degree graduated
- Fluent in spoken English
- Love & enjoy being around children
- Having teaching experience is an advantage
untuk lebih cepet & uptodate-nya kunjungi link di bawah ini
http://www.lowongan-pekerjaan.com/
boss.,..,., tempat coment-nya ada di bawah.,.,.,ya
![]() |
Krakatau |
Mengintip Pesona Keindahan Gunung Krakatau
Lampung 30 juli 2010.
Gunung Krakatau adalah salah satu Gunung berapi yang masih aktif hingga kini. Namun Gunung Krakatau meyimpan potensi wisata yang cukup menarik. Seperti apa keindahan Gunung Krakatau yang terletak
di selat sunda ini, berikut pemaparannnya:
Apa yang terlintas di benak anda jika mendengar Gunung Krakatau ?. Tentu saja Gunung berapi yang masih aktif yang pernah meletus dengan dahsyat pada tahun 1883 silam. Ternyata dibalik peristiwa bersejarah itu, GunungKrakatau memiliki pesona keindahan yang luar biasa. Ditempuh kurang lebih dua jam dari pelabuhan bakauheni lampung, anda akan disajikan keajaiban alam yang terletak di selat sunda tersebut.
Pertama tama anda akan melihat anak Gunung Krakatau yang tingginya selalu bertambah sekitar lima centimeter setiap bulannya. Menurut para ilmuwan, anak Gunung Krakatau pertama kali muncul ke permukaan pada tahun 1927. Jika cuaca sedang cerah, kita akan dapat melihat puncak anak Gunung Krakatau dengan cukup jelas.
Puas melihat anak Gunung Krakatau, kita akan melihat Gunung Krakatau purba. Jika sedang dalam kondisi tidak stabil, wisatawan dilarang mendekat dan hanya berada di radius tertentu. Gunung ini masih senantiasa mengeluarkan asap vulkaniknya.
Potensi wisata Gunung Krakatau memang cukup menarik perhatian wisatawan asing maupun domestik. Laut yang biru dan hijaunya Gunung menjadi pemandangan yang tak terlupakan. Kita bisa melihat kapal kapal tradisional berlayar di sekitar kawasan Gunung Krakatau. Kawasan ini memang menjadi andalan bagi pemerintah propinsi lampung untuk menjaring wisatawan. Hal ini dikatakan oleh kepala dinas kebudayaan dan pariwisata kabupaten lampung selatan, erlan mardiyanto. Gunung Krakatau menawarkan potensi wisata alamnya selain wisata bahari.
Jika anda menyenangi petualangan alam dan bahari, tak ada salahnya anda mencoba berwisata ke kawasan Gunung Krakatau ini. Siapa tahu anda beruntung dapat menyaksikan anak Gunung Krakatau yang sedang mengeluarkan lava panasnya.
Bencana Merapi: Korban Meninggal 116 Orang
,Korban meninggal dunia akibat bencana erupsi Gunung Merapi di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah menurut laporan terakhir 116 orang.
"Korban meninggal dunia sebanyak itu berasal dari satu kabupaten di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan tiga kabupaten di Jawa Tengah (Jateng)," kata Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Syamsul Maarif di Yogyakarta, Sabtu.
Syamsul Maarif melaporkan hal itu usai rapat kabinet terbatas tentang tanggap darurat bencana Merapi yang dipimpin Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Kepresidenan Gedung Agung Yogyakarta.
Menurut dia, satu kabupaten di DIY adalah Sleman dengan korban meninggal dunia sebanyak 104 orang, sedangkan tiga kabupaten di Jateng yaitu Magelang, Boyolali, dan Klaten masing-masing tujuh, tiga, dan dua orang.
"Selain korban meninggal dunia, juga ada korban luka-luka yang berjumlah 218 orang. Di Sleman ada 147 orang, Klaten 57 orang, dan Magelang 14 orang, sedangkan di Boyolali belum ada laporan korban luka-luka akibat erupsi Merapi," katanya.
Ia mengatakan, pengungsi korban bencana erupsi Merapi mencapai 198.000 orang, meliputi Sleman sebanyak 56.000 orang, Kabupaten Magelang (62.000), Kota Magelang (2.000), Klaten (40.000), dan Boyolali (30.000).
"Tempat pengungsian selama ini selalu berubah karena menyesuaikan situasi dan kondisi yang ada. Penempatan pengungsi di Stadion Maguwoharjo Sleman cukup memadai, karena bisa menampung sekitar 30.000 orang, dan mereka dapat terpenuhi kebutuhannya secara layak," katanya.
Menurut dia, langkah yang akan diambil BNPB dalam waktu dekat adalah memenuhi kebutuhan air bersih, mandi, cuci, dan kakus (MCK), tikar, selimut, dan tenda.
"Para pengungsi ketika mengungsi ke radius 20 kilometer dari puncak Merapi meninggalkan barang seperti tikar, selimut, dan tenda, sehingga di tempat pengungsian yang baru kebutuhan itu harus dipenuhi," katanya.
Ia mengatakan, masyarakat diminta tetap berada di lokasi pengungsian karena status Merapi masih awas. Anggota TNI dan Polri akan tetap melakukan patroli seperti biasa di titik-titik rawan untuk mencegah pengungsi kembali ke rumah.
"Kami juga akan membangun sistem informasi terpusat yang dibantu relawan Forum Risiko Bencana (FRB) sebanyak 380 orang untuk memudahkan arus informasi," katanya.
Ketua Tim Tanggap Darurat Bencana Bromo
PROBOLINGGO--Abu vulkanik akibat letusan Gunung Bromo, Sabtu siang, kembali mengarah ke wilayah Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, setelah kepulan asap vulkanik itu sempat mengarah vertikal sehari sebelumnya. Data aktivitas Gunung Bromo yang tercatat di
Media Center Tanggap Darurat di Dusun Cemorolawang, Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, Sabtu pukul 00.00-06.00 WIB,
menyebutkan telah terjadi gempa vulkanik sebanyak empat kali dengan amplitudo 8-20 mm selama 10-18 detik. Belum ada perubahan pada gempa tremor yang terjadi secara terus-menerus dengan amplitudo 1-3 mm dan menghembuskan asap vulkanik. Ketinggian asap selama periode tersebut masih mencapai 200-300 mm yang berubah-ubah warnanya mulai putih kecokelatan, putih kemerahan, hingga kelabu. Hingga pukul 06.30 WIB cuaca sekitar kawasan Gunung Bromo berlangsung cerah dengan temperatur udara mencapai 12 derajat Celsius. Namun, pada pukul 09.30 WIB lokasi kawah dan sekitarnya diselimuti kabut. Di sekitar kawasan Cemorolawang, warga dan turis yang mencium bau gas solfatara mulai mengenakan masker untuk menghidari infeksi saluran pernapasan. Sehari sebelumnya, embusan asap dari kawah Gunung Bromo mengarah vertikal, namun sejak Sabtu pagi sempat vertikal setinggi 200 meter sebelum terbawa angin ke arah utara. Sampai saat ini Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) masih menetapkan status Awas pada Gunung Bromo. "Statusnya masih tetap Awas, kendati ada indikasi penurunan aktivitas," kata Ketua Tim Tanggap Darurat Bencana Bromo, Gede Suwantika, di Pos Pengamatan Gunung Api Bromo di Dusun Cemoro Lawang.Gubernur Jatim Soekarwo berencana memantau aktivitas Gunung Bromo dari Cemorolawang atau Ngadisari, esok Minggu.
"Korban meninggal dunia sebanyak itu berasal dari satu kabupaten di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan tiga kabupaten di Jawa Tengah (Jateng)," kata Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Syamsul Maarif di Yogyakarta, Sabtu.
Syamsul Maarif melaporkan hal itu usai rapat kabinet terbatas tentang tanggap darurat bencana Merapi yang dipimpin Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Kepresidenan Gedung Agung Yogyakarta.
Menurut dia, satu kabupaten di DIY adalah Sleman dengan korban meninggal dunia sebanyak 104 orang, sedangkan tiga kabupaten di Jateng yaitu Magelang, Boyolali, dan Klaten masing-masing tujuh, tiga, dan dua orang.
"Selain korban meninggal dunia, juga ada korban luka-luka yang berjumlah 218 orang. Di Sleman ada 147 orang, Klaten 57 orang, dan Magelang 14 orang, sedangkan di Boyolali belum ada laporan korban luka-luka akibat erupsi Merapi," katanya.
Ia mengatakan, pengungsi korban bencana erupsi Merapi mencapai 198.000 orang, meliputi Sleman sebanyak 56.000 orang, Kabupaten Magelang (62.000), Kota Magelang (2.000), Klaten (40.000), dan Boyolali (30.000).
"Tempat pengungsian selama ini selalu berubah karena menyesuaikan situasi dan kondisi yang ada. Penempatan pengungsi di Stadion Maguwoharjo Sleman cukup memadai, karena bisa menampung sekitar 30.000 orang, dan mereka dapat terpenuhi kebutuhannya secara layak," katanya.
Menurut dia, langkah yang akan diambil BNPB dalam waktu dekat adalah memenuhi kebutuhan air bersih, mandi, cuci, dan kakus (MCK), tikar, selimut, dan tenda.
"Para pengungsi ketika mengungsi ke radius 20 kilometer dari puncak Merapi meninggalkan barang seperti tikar, selimut, dan tenda, sehingga di tempat pengungsian yang baru kebutuhan itu harus dipenuhi," katanya.
Ia mengatakan, masyarakat diminta tetap berada di lokasi pengungsian karena status Merapi masih awas. Anggota TNI dan Polri akan tetap melakukan patroli seperti biasa di titik-titik rawan untuk mencegah pengungsi kembali ke rumah.
"Kami juga akan membangun sistem informasi terpusat yang dibantu relawan Forum Risiko Bencana (FRB) sebanyak 380 orang untuk memudahkan arus informasi," katanya.
Ketua Tim Tanggap Darurat Bencana Bromo
PROBOLINGGO--Abu vulkanik akibat letusan Gunung Bromo, Sabtu siang, kembali mengarah ke wilayah Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, setelah kepulan asap vulkanik itu sempat mengarah vertikal sehari sebelumnya. Data aktivitas Gunung Bromo yang tercatat diMedia Center Tanggap Darurat di Dusun Cemorolawang, Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, Sabtu pukul 00.00-06.00 WIB,
menyebutkan telah terjadi gempa vulkanik sebanyak empat kali dengan amplitudo 8-20 mm selama 10-18 detik. Belum ada perubahan pada gempa tremor yang terjadi secara terus-menerus dengan amplitudo 1-3 mm dan menghembuskan asap vulkanik. Ketinggian asap selama periode tersebut masih mencapai 200-300 mm yang berubah-ubah warnanya mulai putih kecokelatan, putih kemerahan, hingga kelabu. Hingga pukul 06.30 WIB cuaca sekitar kawasan Gunung Bromo berlangsung cerah dengan temperatur udara mencapai 12 derajat Celsius. Namun, pada pukul 09.30 WIB lokasi kawah dan sekitarnya diselimuti kabut. Di sekitar kawasan Cemorolawang, warga dan turis yang mencium bau gas solfatara mulai mengenakan masker untuk menghidari infeksi saluran pernapasan. Sehari sebelumnya, embusan asap dari kawah Gunung Bromo mengarah vertikal, namun sejak Sabtu pagi sempat vertikal setinggi 200 meter sebelum terbawa angin ke arah utara. Sampai saat ini Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) masih menetapkan status Awas pada Gunung Bromo. "Statusnya masih tetap Awas, kendati ada indikasi penurunan aktivitas," kata Ketua Tim Tanggap Darurat Bencana Bromo, Gede Suwantika, di Pos Pengamatan Gunung Api Bromo di Dusun Cemoro Lawang.Gubernur Jatim Soekarwo berencana memantau aktivitas Gunung Bromo dari Cemorolawang atau Ngadisari, esok Minggu.