![]() |
Dieng Wisatae |
Dikisahkan di dalam pewayangan bahwa ada suatu masa dimana Pulau Jawa belum berpanghuni dan dalam keadaan yang berantakan. Pulau Jawa ini terus menerus bergejolak. Batara Guru, sabagai dewa tertinggi kemudian mangambil puncak Gunung Himalaya dan ditancapkan di tengah-tengah Pulau Jawa sabagai pasak Pulau Jawa. Pasak tersebut kemudian disebut sebagai Dieng. Dan dengan ditempatkan Dieng ditengah-tengah Pulau Jawa,maka Pulau Jawa tidak lagi bergejolak, tenang dan dapat ditempati manusia.
Ada beberapa pendapat mengenai asal usul nama "Dieng" sebagian orang menganggap bahwa kata "Dieng" berasal dari bahasa Sanskerta "Di" yang artinya tempat yang tinggi atau gunung dan "Hyang" yang artinya khayangan.
Sebagian lagi percaya bahwa kata "Dieng" barasal dari bahasa kuno yaitu "Di" dan"Hyang" yang artinya kediaman para dewa.Sebagian yang lain menganggap kata "Dieng" berarti "Edi"yang beratinya cantik atau indah, dan "Aeng"yang bararti aneh sehinggga diartikan bahwa Dieng adalah sebuah tempat yang indah tapi menyimpan banyak keanehan. Dari mana asal kata tersebut,Dieng memang sebuah tempat di atas awan yang penuh pesona dan menyimpan cerita yang tak ada habisnya.
Menurut kepercayaan kuno, ada tiga tempat tertinggi yang diyakin sebagai tempt tinggal para dewa ,Yaitu Pegunungan Himalaya, Pegunungan Tibet, dan Dataran Tinggi Dieng. Dan diyakini bahwa untuk mencapai kesempurnaan spiritual, mereka harus pergi ke tempat yang tinggi untuk bertemu dengan dewa-dewa. Hal ini terbukti dengan adanya "Ondho Budho" yang terdapat di sebelah selatan Desa Siterus yang merupakan pintu masuk ke Dataran Tinggi Dieng dari arah selatan.
Galery
![]() |
![]() |
Add caption |
![]() |
Add caption |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar